Frequently Asked Questions (FAQ) Legionellosis

Legionellosis merupakan infeksi bakteri yang bersifat akut yang disebabkan oleh bakteri Legionella.  Peneliti mengidentifikasi setidaknya terdapat 60 spesies Legionella yang berbeda dan 20 di antaranya dapat menyebabkan panyakit Legionellosis pada manusia. Legionella pneumophilla merupakah spesies yang paling umum menyebabkan penyakit pada manusia

Tidak, Legionellosis bukan merupakan penyakit baru. Legionella telah diidentifikasi setelah wabah pada tahun 1976 di Philadelphia. Wabah pneumonia yang sebelumnya belum diidentifikasi sebelum tahun 1976 telah dikonfirmasi sebagai penyakit Legionellosis. Para peneliti masih terus mempelajari terkait penyakit tersebut.

  • Penyakit Legionellosis dipercaya terdistribusi hampir ke seluruh dunia. Mengingat kurang optimalnya kapasitas pemeriksaan diagnosis di berbagai negara, maka angka kejadian tidak diketahui secara pasti. Di Eropa, Australia dan Amerika Serikat diperkirakan terdapat 10-15 kasus per 1 juta populasi pertahun.
  • Pada 30 Agustus 2022, Pan American Health Organization (PAHO) telah menerima laporan dari Argentina bahwa ditemukan adanya klaster dari 6 kasus pneumonia di Provinsi Tucuman. Pada 3 September 2022, setelah melalui pemeriksaan lebih lanjut ditetapkan bahwa kasus tersebut disebabkan oleh bakteri Legionella. Hingga 3 September 2022, sudah ditemukan 11 kasus terkonfirmasi Legionellosis dengan empat kasus kematian. Delapan dari 11 kasus terkonfirmasi tersebut merupakan tenaga kesehatan dari fasilitas kesehatan yang sama
  • Dari tahun 2010-2019 pernah dilaporkan beberapa kasus Legionellosis dari wisatawan mancanegara yang berwisata ke Bali dan Jawa Barat berdasarkan penemuan kasus dari negara asalnya, namun tidak dilaporkan adanya kematian.

  • Hingga saat ini belum ditemukan kasus Legionellosis pada WNI.

Seseorang dapat tertular Legionellosis dengan menghirup aerosol (partikel padat atau cair yang terdapat di udara) atau meminum air yang mengandung bakteri Legionella. Namun berdasarkan penelitian terakhir, kurang dari 5 orang per 100 penduduk yang terpapar bakteri Legionella dapat mengalami Legionellosis karena umumnya masyarakat memiliki ketahanan terhadap penyakit ini. Belum ada laporan penularan langsung dari manusia ke manusia

Ya, peneliti telah mengonfirmasi bahwa bakteri ini dapat ditemukan pada sumber air alami atau buatan. Bakteri ini umumnya dapat berkembang pada air hangat dengan rentang suhu 20- 50 derajat Celcius dan air yang tergenang.

Pada umumnya tidak. Sumber air alami yang meliputi sungai, danau, kolam, dan lumpur, umumnya memiliki tingkat Legionella yang sangat rendah sehingga memiliki kemungkinan kecil menjadi sumber penularan. Di sumber air kemungkinan tidak dapat menyebabkan penyakit

Air yang terdapat pada menara pendingin udara, kondenser, uap dari bak mandi air panas yang tidak dibersihkan dengan benar, humidifier (pelembap udara), spa whirlpool, shower (pancuran air), dan keran dapat terkontaminasi dengan bakteri Legionella sehingga dapat menularkan kepada manusia ketika aerosol dari sumber tersebut terhirup atau tertelan.

Prosedur pembersihan khusus dengan tenaga profesional dapat mengeliminasi keberadaan bakteri Legionella pada sumber air. Umumnya dapat menggunakan produk kimia mengandung klorin atau air dengan suhu tinggi.

Faktor yang dapat meningkatkan risiko terkena Legionellosis:

  • Transplantasi organ (seperti hati dan ginjal)
  • Usia (Seseorang yang berusia tua lebih rentan untuk terkena penyakit ini)
  • Perokok berat
  • Seseorang dengan sistem imun yang rendah (seperti pasien kanker, HIV)
  • Memiliki masalah medis (seperti: penyakit pernapasan, diabetes, kanker, dan dialisis ginjal)
  • Terapi obat tertentu (kortikosteroid)
  • Mengkonsumsi minuman beralkohol berat

Gejala awal dari penyakit Legionellosis sangat mirip dengan flu. Setelah beberapa hari (1 atau 2 hari) dapat muncul gejala pneumonia yang lebih parah. Gejala gastrointestinal seperti diare dan mual mungkin saja dapat muncul. Dalam banyak kasus pneumonia berat memerlukan rawat inap serta dalam beberapa kasus Legionellosis dapat menyebabkan kematian.

Gejala awal seperti flu:

  • Demam ringan
  • Sakit kepala
  • Lelah
  • Nyeri sendi dan otot
  • Kehilangan nafsu makan

 

Gejala umum seperti pneumonia:

 

  • Demam tinggi (39 - 41 derajat Celcius)
  • Batuk (batuk kering saat awal, kemudian berdahak)
  • Dispnea atau kesulitan bernafas
  • Menggigil
  • Nyeri dada

Gejala pada umumnya muncul 2-10 hari setelah terinfeksi

Apabila Anda mengalami gejala berkaitan dengan Legionellosis seperti batuk, sesak napas, nyeri dada, demam tinggi, dan pilek, Anda disarankan pergi ke fasilitas pelayanan kesehatan untuk dapat dilakukan pemeriksaan klinis serta diagnostik. Pemeriksaan diagnostik yang dilakukan meliputi tes sputum (dahak), darah, atau urin.

Apabila Anda terdiagnosis mengalami Legionellosis, dokter atau tenaga profesional kesehatan akan merekomendasikan Anda untuk melakukan pengobatan, salah satunya menggunakan antibiotik. Pengobatan segera dapat mengurangi tingkat keparahan dan meningkatkan tingkat kepulihan. Sebagian besar, perawatan di rumah sakit diperlukan bagi pasien yang telah mengalami pneumonia berat dengan demam tinggi, dan masalah pernafasan berat.

Kematian akibat Legionellosis tergantung kepada beberapa faktor, yakni derajat kesakitan saat terkonfirmasi, pemberian antibiotik, serta keberadaan penyakit penyerta. Kemungkinan seseorang yang mengalami gangguan kekebalan tubuh meninggal karena Legionellosis sebesar 40-80%. Namun, angka tersebut dapat menurun 5-30% apabila dilakukan tatalaksana pengobatan atau penanganan kasus dengan benar.

Cara terbaik untuk mencegah adalah dengan menghindari kondisi air yang dapat menyebabkan bakteri Legionella berkembang. Hal tersebut meliputi:

  • Melakukan perawatan dan membersihkan menara pendingin udara dan condenser untuk mencegah berkembangnya Legionella seminimalnya 2 kali setahun pembersihan dan penggunaan klorin secara periodik.
  • Menjaga agar suhu pada pemanas air yang digunakan di area kerja tetap pada suhu 60 derajat Celcius dan suhu air pada keran dengan suhu minimal 50 derajat Celcius.
  • Menghindari kondisi yang dapat menyebabkan air tergenang.

Legionellosis tidak dapat menular dari manusia ke manusia, melainkan bersumber dari aerosol atau air yang terkontaminasi bakteri Legionella. Oleh karena itu, sangat penting untuk mengupayakan kerjasama dan kolaborasi lintas sektor untuk mengendalikan faktor risiko di lingkungan.

Selayang Pandang

Legionellosis merupakan infeksi bakteri yang bersifat akut dan disebabkan oleh bakteri Legionella. Penyakit ini dipercaya telah terdistribusi hampir pada berbagai negara di seluruh dunia. Di Indonesia, kasus penyakit ini pernah dilaporkan dari tahun 2010-2019 dari wisatawan mancanegara yang berwisata ke Bali dan Jawa Barat berdasarkan penemuan kasus dari negara asal. Akan tetapi, hingga saat ini belum ditemukan kasus Legionellosis pada Warga Negara Indonesia. 

Update: 7 Oktober 2022. FAQ ini akan diupdate sesuai dengan perkembangan situasi.

KLIK DISINI UNTUK MENGUNDUH PDF